Penjelasan Sederhana Mengenai Reselling Untuk Pemula

Penulis:

Kategori:

Array

Reselling adalah salah satu opsi untuk Anda yang ingin memulai berjualan dengan modal yang terbatas. Dengan kemajuan teknologi yang ada, opsi reselling menjadi lebih mudah dengan kehadiran marketplace online seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan lain-lain.

Dengan menggunakan metode reselling Anda dapat fokus untuk memasarkan produk tanpa harus memikirkan faktor lain seperti produksi, desain produk, desain kemasan dan masih banyak lagi.

            Lalu, apa sih pengertian dari reselling dan bagaimana cara kerjanya? Berikut adalah penjelasan singkat kami.

Pengertian


            Secara harfiah, reselling berarti menjual ulang. Jadi, seorang reseller adalah orang yang membeli sebuah produk bukan untuk dikonsumsi melainkan untuk dijual kembali. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan profit dari produk tersebut.

            Anda bisa menjual ulang produk yang telah Anda beli secara online maupun offline. Walaupun metode ini lebih sering dilakukan secara online.

Cara Kerja

            Seperti keterangan di atas, cara kerjanya lumayan mudah. Seorang reseller akan membeli produk dari penjual, lalu menjual ulang produk tersebut di tempat lain. Produk yang akan dijual kembali juga dapat ditambahkan valuenya agar bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi.

            Agar lebih mudah dimengerti, kami akan berikan 2 contoh reseller. Contoh 1 untuk reseller yang langsung menjual produk tanpa memberikan value tambahan dan Contoh 2 dengan menambahkan value pada produk.

Contoh 1: Reseller A membeli sendal dari Toko A sebanyak 10 lusin. Reseller A mendapatkan harga untuk setiap lusin sendalnya senilai Rp 120.000. Lalu, reseller A langsung menjual produk tersebut dengan harga Rp 15.000 per pasang. Dengan harga tersebut reseller A meraih keuntungan Rp. 5.000 per pasang atau Rp. 600.000 secara kesuluruhan.

Contoh 2: Reseller B membeli sendal dari Toko A sebanyak 10 lusin. Reseller A mendapatkan harga untuk setiap lusin sendalnya senilai Rp 120.000. Lalu, reseller B memberikan kemasan pada setiap pasang sendal yang akan dijual dan menaruh harga sebesar Rp 25.000 untuk setiap pasangnya. Dengan memberikan value lebih berupa kemasan, reseller B dapat memasangkan harag lebih tinggi disbanding reseller A.

            Seperti itulah contoh dari reselling. Lalu, hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum menggunakan metode reselling?

Hal yang wajib diperhatikan

-Sumber Produk

            Sebelum memulai Reselling, Anda harus mencari tahu lebih lanjut mengenai toko / penjual yang akan anda beli produknya. Pastikan bahwa produk yang Anda beli adalah dari tangan pertama sehingga Anda bisa memaksimalkan profit Anda, dan pastikan bahwa toko / penjual dapat dipercaya.

-Ketersediaan Barang

            Hal selanjutnya adalah ketersediaan barang. Anda harus mengetahui ketersediaan barang yang anda jual ulang agar dapat menentukan harga yang tepat. Apabila barang yang Anda jual sedang banyak diminati dan ketersediannya sedikit, Anda bisa menetapkan harga yang lebih tinggi.

-Kondisi Pasar

            Pastikan produk yang Anda ingin jual ulang memiliki peminatnya. Apabila tidak, maka anda harus mengeluarkan usaha lebih untuk dapat memasarkan dan menjualnya.

            Nah, apakah opsi reselling ini merupakan opsi yang cocok menurut Anda? Dengan HidupCUAN Anda dapat menganalisa kondisi pasar lebih lanjut agar produk yang akan Anda jual cepat laku terjual.

Baca Selengkapnya

Artikel Terkait