Tips Menjual Produk Melalui Storytelling Di Media Sosial

Penulis:

Kategori:

Di era pesatnya kemajuan digital saat ini, persaingan bisnis tentunya semakin bertambah ketat. Para pemilik bisnis dituntut buat bisa bersaing dan memenangkan segmen pasar. Salah satu caranya adalah kamu harus membuat konsumen jadi lebih terlibat dalam consumer circle. Agar konsumen lebih terlibat, salah satu cara yang efektif dan bisa kamu lakukan mulai dari sekarang adalah dengan storytelling di media sosial.

Storytelling adalah proses menggunakan fakta dan narasi untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan tertentu kepada audiens. Aktivitas menyampaikan cerita ini memiliki karakteristik utama yaitu mengajak audiens untuk memvisualisasikan elemen-elemen yang ada dalam cerita berdasarkan pengalaman dan pemahaman audiens. Storytelling digunakan untuk membuat promosi lebih smooth dan tersirat jadi tidak langsung menawarkan produk/jasa tapi kita bangun keterikatan emosional dulu biar brand kita nempel di kepala audiens.

Nah, kita bisa memaksimalkan media sosial bisnis kita dengan menceritakan kisah tentang merek, produk, atau apapun untuk memikat audiens dengan tujuan akhir membeli produk/jasa kita. Kenapa sih storytelling ini penting? Karena storytelling adalah pemicu komunikasi, dan memiliki dampak psikologis dari sisi emosi, aksi, nilai dan memori yang membuatnya menjadi sebuah alat pemasaran yang kuat. 

Sebelum kita membangun content media sosial melalui storytelling, ada langkah-langkah yang sebaiknya kita lakukan terlebih dahulu:

  1. Kenali kebutuhan pasar 

Hal ini menyangkut tren produk/jasa apakah yang sedang disukai oleh audiens diberbagai platform media sosial sekaligus kita melihat aktivitas audiens di masing-masing platform.

  1. Kenali tren 

Sebagai pemilik bisnis dan pelaku marketing, kita harus selalu mengikuti dan up to date dengan tren yang ada di pasar. Contohnya, booming serial Squid Game membuat banyak brand menyisipkan unsur-unsur Squid Game di dalam materi promosi mereka (gambar, hastags, video) yang tentunya membantu rasio exposure dan engagement 

  1. Kenali toko & produk kamu

Kita perlu tahu apa keunikan dan keunggulan dari produk kamu yang bisa diceritakan kepada audiens, karena itu bisa membantu meningkatkan penjualan dan branding. Cerita dibalik mengapa toko kamu bisa berdiri mampu menarik perhatian dan keterikatan emosi dari audiens.

  1. Kenali kekuatan & kelemahan kamu

Kita bisa melakukan trial error terhadap produk/jasa yang hendak dipromosikan baik di lingkungan internal dan eksternal.

  1. Kenali kompetitor 

Terinspirasi boleh, meniru dilarang. Sah-sah saja untuk melihat kompetitor kita sedang melakukan promosi atau kampanye marketing untuk bisnis mereka sehingga kita terpacu untuk membuat konten media sosial yang baru dan berbeda dari kompetitor kita.

  1. Kenali platform media sosial yang anda pilih dan juga karakteristiknya 

Media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube dan TikTok memiliki audiens dan algoritma masing-masing. Kamu bisa memanfaatkan setiap platform sesuai dengan karakteristik dan produk yang dijual. 

Yang perlu diingat oleh kita semua adalah tidak ada formula yang pasti di dalam promosi menggunakan storytelling karena semua bersifat relatif dan yang paling penting adalah kamu berani tampil beda buat menampilkan keunikan toko/produk yang dibalut oleh konten yang cocok dan menarik audiens untuk melihat dan membangun kedekatan dengan brand kamu. 

Buat kalian yang mau mendengarkan lebih detail mengenai storytelling, bisa menonton ObrolanCUAN kami dengan Hana May, Marketing Communications Practitioner, Pemilik Bisnis Willy’s Ratan. 

Link: https://www.youtube.com/watch?v=2i9_jGasPvY

Baca Selengkapnya

Artikel Terkait